Ketika si kembar siam Abigail dan Brittany Hensel lahir pada 7 Maret 1990 lalu, mereka diprediksi tak akan berumur panjang. Tim dokter di sebuah rumah sakit Minnesota, AS memberitahu orangtua si kembar, Patty (46) dan Mike (47) kemungkinan yang terburuk. Mendengar itu Patty dan Mike hanya bisa pasrah. Patty tidak tahu jika dia hamil anak kembar, apalagi dari satu telur yang berkembang tak sempurna. Tetapi prediksi para dokter ternyata salah. Bayi perempuan ’berkepala dua’ itu bertahan hidup hingga sekarang di usia 22.
Abby, panggilan Abigail, dan Brittany adalah kembar siam langka. Hanya satu kembar dari setiap 40 ribu anak kembar yang menjadi kembar siam. Lantas, hanya satu persen yang bertahan di tahun pertamanya. Sangat sedikit kembar siam yang bertahan hidup hingga dewasa tanpa terpisahkan. Dibanding kembar siam lainnya, Abby dan Brittany bertubuh sempurna seperti satu orang dengan dua kepala. Mereka memiliki dua leher dan dua tulang belakang yang menyatu di bagian tengah. Punggung dan badan bagian atas agak lebar. Mereka memiliki dua payudara. Dari pinggang ke bawah, mereka tampak seperti satu orang normal.
Mereka juga punya dua jantung, dua pasang paru-paru, satu liver, dua perut, tiga ginjal, dua kandung kemih (salah satunya kecil), dan iga normal untuk satu manusia. Sistem sirkulasi mereka bersatu, namun dengan sistem saraf terpisah. Dari pinggang ke bawah semua organnya menyatu, termasuk saluran kencing, kandung kemih, dan organ-organ reproduksi.
Kelahiran Abby dan Brittany sempat menjadi pemberitaan media lokal. Keduanya makin populer di tahun 1996 saat muncul di The Oprah Winfrey Show dan menjadi cover Life Magazine.
Si kembar belajar di sebuah sekolah gereja swasta. Setiap kali menjemput, Patty punya ritual khusus memeluk dan mencium keduanya. ”Saya mencium masing-masing, lantas memeluk. Mereka anak-anak paling cantik di dunia,” katanya.
Keluarga, sekolah, maupun warga di sekitar mereka memperlakukan mereka dengan normal. Karena itu, kepribadian Abby serta Brittany berkembang dengan normal. Bahkan, mereka punya banyak teman.
Keduanya baru setuju tampil lagi di depan media saat berusia 16 tahun. Saat diwawancarai oleh TLC (The Learning Channel), Brittany berusaha menerangkan bahwa dia dan saudarinya adalah dua orang yang berada dalam satu tubuh.
Setelah wawancara itu, mereka tak banyak diekspos lagi. Mereka baru ‘muncul’ bulan Agustus 2012 dalam film dokumenter berjudul ’Abby and Brittany’ yang tayang di TLC. Si kembar lulus dari Bethel University di Minnesota, mencari kerja, dan bepergian keliling Eropa bersama teman-temannya.
Abby dan Brittany tentu memiliki kepribadian dan selera berbeda. Abby cenderung lebih ceria dan keras kepala. Sementara Brittany lebih lunak, namun sangat pintar melucu. Saat sarapan, Brittany hanya mau minum susu. Sedangkan saudaranya suka sekali jus jeruk.
Mereka berkompromi setiap saat, seumur hidupnya. Abby menggerakkan sisi tubuh kanan sementara Brittany sebelah kiri untuk menjaga keseimbangan dan melakukan hal-hal yang mungkin biasa bagi orang lain.
Meskipun Brittany (si kembar di kiri) tidak bisa merasakan sisi kanan tubuhnya dan Abby (yang berada di kanan) tidak bisa merasakan sisi tubuh kiri, secara insting kaki dan tangan mereka bisa berkoordinasi. Mereka terlihat seperti satu orang saja.
Di sekolah, keduanya menyukai mata pelajaran berbeda. Keduanya mengambil mata kuliah berbeda dan saat ujian mengerjakan kertas ujian sendiri-sendiri. ”Mereka menjawab secara berbeda dan berpikir secara terpisah. Nilai mereka pun selalu berbeda,” kata guru mereka, Kevin Boozikee
Tidak mudah membesarkan anak dengan kekurangan fisik yang sangat langka seperti si kembar siam Abby dan Brittany. Beruntung, ibu mereka, Patty Hansel berusaha keras agar mereka tumbuh normal.
Tugas besar Patty adalah membuat masing-masing tumbuh dengan kepribadian mereka sendiri. Tetapi mereka harus terus bekerja sama karena berada dalam satu tubuh. Mereka harus menerima diri apa adanya dan tetap hidup bahagia.
Patty sadar, seumur hidup si kembar akan terus jadi tontonan. ”Ke mana mereka pergi selalu dipandangi. Entahlah, bagaimana mereka bisa tahan setiap hari mendapat perlakuan seperti itu,” kata seorang sahabat mereka di film dokumenter TLC.
Karenanya, Patty dan Mike selalu mendorong si kembar untuk tidak sakit hati. Patty pun selalu memperlakukan mereka sebagai dua pribadi yang berbeda.
Setiap makan, Abby dan Brittany diberi piring terpisah. Saat ke bioskop, sekalipun duduk di satu kursi, mereka membeli dua tiket. Jika ultah, selalu ada dua kue tart.
Si kembar pun terbiasa dengan hal itu. Jika si kembar harus menggunakan dua tangan, misalnya saat memotong daging, mereka baru bekerja sama. Salah satu menggunakan garpu dan lainnya menggunakan pisau. Giliran menyuap, mereka pun melakukannya bergantian.
Jika salah satu nakal, Patty dengan hati-hati memarahi yang nakal. Meskipun anak yang lain mau tak mau ikut melakukannya, sebagai orangtua dia hanya membidik yang memulai. Patty pun bersyukur si kembar tumbuh menjadi anak-anak luar biasa. Mereka menerima diri apa adanya dan bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar