Beberapa waktu lalu media online dihebohkan dengan satu berita yang cukup unik, dimana otoritas Arab Saudi menahan dan mendeportasi tiga pemuda yang berasal dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE). Pengusiran ini dilakukan karena ketiga pemuda tersebut dianggap terlalu ganteng, dan dikhawatirkan bisa membuat para wanita-wanita mereka tergoda.
Seperti dilansir DetikNews.com Polisi syariah di kota itu atau Mutaween, beralasan bahwa pemuda-pemuda tersebut dikhawatirkan bisa mengganggu kaum wanita setempat. Menurut Mutaween,
dikhawatirkan para wanita setempat tidak akan mampu menahan diri dan
tergoda dengan ketiga pria tampan tersebut. Hal tersebut jelas-jelas
melanggar hukum syariat Islam yang berlaku di negara itu.
Pernah juga sebuah kisah di zaman Khalifah Umar bin al Khattab,
ada seorang wanita yang tergila-gila dengan seorang pemuda,
sampai-sampai wanita itu melantunkan syair menyuarakan keinginan hatinya
untuk bersua dengan pemuda itu.
Mendengar hal tersebut, Khalifah Umar bin al Khattab
lantas memanggil lelaki yang disebut-sebut wanita itu, ternyata dia
adalah seorang pemuda yang ganteng (sehingga menggoda banyak wanita).
Akhirnya beliau gundul pemuda tersebut (agar tidak terlihat ganteng).
Ternyata setelah digundul pemuda tersebut malah semakin tambah ganteng.
Akhirnya beliau buang pemuda tersebut ke Basrah agar tidak banyak wanita
yang tergoda dengan kegantengannya”.
Petikan Pelajaran:
Wanita itu bisa tergoda mati-matian dengan seorang
laki-laki sebagaimana laki-laki yang gila-gilaan mencintai seorang
wanita. Sungguh manusia itu sangat lemah dengan godaan lawan jenis.
Sungguh benar firman Allah,
وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
“Dan manusia dijadikan bersifat lemah” (QS an Nisa:28).
Ulama menjelaskan “Manusia (baca:laki-laki) itu lemah jika terlibat urusan dengan wanita”.
dan Ulama yang lain menyebutkan :
“Akal sehat seorang laki-laki itu tiba-tiba hilang ketika dia tergoda wanita” [Tafsir Ibnu Katsir ketika menjelaskan ayat di atas].
Lihatlah seorang laki-laki yang sangat gagah
perkasa tiba-tiba berubah menjadi lemah tidak berdaya bagaikan anak
kecil ketika dia berada di hadapan wanita sangat dia cintai. Sungguh
sering kita saksikan laki-laki yang melakukan berbagai hal yang tidak
sejalan dengan akal sehat gara-gara sedang terjangkit virus merah jambu.
Demikian pula wanita yang sedang tergoda seorang pria sebagaimana bisa kita simak dalam kisah di atas.
Kisah di atas adalah dalil yang cukup jelas menunjukkan tidak ada aturan bercadar bagi laki-laki.
Seandainya laki-laki itu dituntukan untuk bercadar dalam kondisi
tertentu tentu kita yakin bahwa Umar akan memilih hukuman bercadar untuk
laki-laki yang ada dalam kisah di atas. Ternyata yang dipilih oleh
Khalifah Umar adalah hukuman gundul dan pengasingan. Ini menunjukkan
tidak adanya tuntunan bercadar bagi laki-laki.
Dalam kisah lain disebutkan bahwa Adz Dzahabi bercerita bahwa yang menghadiri majelis pengajian Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Ahmad bin al Hasan al Mishri
adalah laki-laki dan wanita. Ketika mengisi pengajian beliau mengenakan
burqo (kain penutup seluruh wajah, termasuk mata). Hal ini beliau
lakukan karena khawatir adanya orang baik laki-laki maupun wanita yang
tergoda dengan beliau karena demikian indah paras wajah beliau [Siyar
A’lam al Nubala jilid 15 hal 381].
Apa yang dilakukan oleh Abul Hasan al Mishri
ini tidaklah tepat berdasarkan kisah di atas. Disamping itu Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang yang sangat tampan, tetapi
tidak dinukil bahwa beliau mengenakan cadar. (ar-Radd al-Mufhim hlm. 12
oleh al-Albani)
sumber: http://muda.kompasiana.com/2013/04/26/diusir-karena-terlalu-ganteng--554973.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar