Kamis, 25 April 2013

Penderita Schizophrenia pun Berkarya

1366854085966414673
dok. pribadi
Siapa bilang penderita schizophrenia tidak bisa berkarya lagi?
Schizophrenia memang salah satu gangguan mental (mental disorder) yang kerap membuat penderitanya mengalami gangguan dari halusinasi-halusinasi atau bisikan-bisikan yang hanya ia rasakan sendiri. Dan tentu saja hal-hal seperti itu akan sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari penderitanya, hingga untuk tetap bekerja atau berkarya nyata pun akan terganggu dengan halusinasi-halusinasi yang selalu menghantuinya.
Tapi pada Hari Minggu, 21/4/2013 lalu di Pasar Seni Jaya Ancol, seorang penderita bipolar disorder* dan schizophrenia telah membuktikan bahwa dirinya pun tetap bisa menghasilkan karya-karya yang dituangkan dalam kanvas seni lukisan-lukisannya.
Adalah Pak Wi, begitu ia biasa dipanggil yang kini membuka kedai seninya di salah satu ‘lapak’ di Pasar Seni Ancol, Kedai Art Brut.
Awalnya melukis hanyalah dijadikan sarana untuk terapi pengobatan saja untuk pak Wi, dan itu merupakan gagasan dari adik pak Wi yang memang banyak bergelut dalam kehidupan seni/seniman. Dan ternyata justru melalui medium melukis pak Wi betul-betul bisa larut untuk terus berkarya dan mulai mengikis gangguan-gangguan psikis yang menghantuinya.
Launching “Kedai Art Brut” ini juga didukung penuh oleh PT Pembangunan Jaya Ancol sebagai bagian dari kegiatan CSR (corporate social responsibility)-nya. Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Pak Budi Karya Sumadi yang membuka atau menggunting pita pembukaan acara tersebut.
13668543472014693009
dok. pribadi
Selain dihadiri oleh para pakar di bidang psikiatri yang menjelaskan apa itu schizophrenia, bipolar disorder, dan apa saja sarana-sarana terapi pengobatannya, launching Kedai Art Brut ini juga dihadiri oleh Jaya Suprana sebagai salah satu narasumbernya.
13668544281234454489
Pak Wi dan Jaya Suprana. dok. pribadi
Jaya Suprana yang ternyata selama ini (saya baru tau) juga mengalami gangguan-gangguan mental menjadikan bermain piano sebagai sarana terapi psikisnya. Beliau jauh-jauh datang dari Sidney untuk memenuhi undangan acara tersebut.
Dalam acara tersebut juga dimeriahkan dengan kegiatan “melukis rame-rame”. Tidak ketinggalan anak saya pun asik dengan dunianya jika sudah memegang kuas dan cat.
1366854636559106324
Cita yang menuangkan kebebasan berekspresinya lewat sapuan kuas. dok. pribadi
13668547121727000191
Baby & Adel pun tak mau ketinggalan. dok. pribadi
“Saya percaya setiap orang itu memiliki gangguan mental… dari mulai orang biasa sampai anggota DPR itu menderita gangguan mental…. hanya saja tingkatannya berbeda-beda..” ujar Jaya Suprana yang siang itu baru saja mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.
1366854489695349857
Memang benar sekali bahwa kita semua, sadar tidak sadar, membutuhkan sedikit ‘kegilaan’ untuk selalu terus hidup dan menggulirkan karya-karya terbaik dari diri kita. Maka seberapa jauhkah kegilaan itu dalam diri? Mari tuangkan dalam karya…!
“Lupakan soal kegilaan… lupakan soal sampah.. lupakan soal mutu.. lupakan soal keyakinan.. lupakan soal teori.. lupakan soal anjing yang menggonggong dan kucing yang mengeong.. aku cuma mau berekspresi, so what??” (Fidelia Harris)
*Catatan: Gangguan bipolar membuat mood swing pada seseorang. Mood yang tidak tidak menentu, bisa berayun dari yang paling rendah (depresi) ke yang paling tinggi (mania). Seseorang yang mengalami bipolar disorder kadang saat tertentu bersikap normal saja tapi bisa tiba-tiba berubah sikapnya menjadi sangat ekstrim sehingga disebut manik depresif.

sumber:  http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2013/04/25/penderita-schizophrenia-pun-berkarya-550056.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar