Senang ya, kalau kita bisa dekat banget sama orang tua kita. Bisa curhat macam-macam, bisa hang out bareng, bahkan tidur pun sering bareng. Tapi, terkadang kita pun punya rahasia pribadi yang ingin disimpan sendiri. Namun, ortu suka nggak paham soal ini sehingga mereka sering memantau kita. Bahkan sampai berani ubek-ubek kamar kita untuk mencari foto pacar, bahkan sampai membaca SMS atau BBM di HP kita. Waduh!
Cari Tahu Alasannya
Sebelum marah-marah, sebaiknya kita cek dulu alasan mereka berbuat begitu:
- Nggak rela kehilangan kita. Maksudnya adalah kehilangan diri kita yang selalu jujur bercerita apa adanya ke mereka. Ketika kita mulai main rahasia-rahasiaan, ortu nggak terima dan berusaha mencari tahu sendiri.
- Khawatir dengan diri kita. Dalam pikiran ortu, jika kita yang dulunya selalu jujur tiba-tiba jadi punya rahasia, berarti kita menyimpan sesuatu yang berbahaya. Akhirnya mereka bertindak seperti detektif untuk menyelidiki hal yang kita sembunyiin.
- Terbiasa untuk terbuka. Jika selama ini ortu terbiasa dengan kita yang terbuka tentang segala sesuatu, maka mereka sulit untuk membiasakan diri ketika kita mulai tertutup.
Kita boleh, lho protes kalau mulai merasa nggak nyaman dengan pelanggaran privasi yang dilakukan oleh ortu. Caranya:
- Terus terang kepada ortu kalau kita terganggu dengan sikap mereka yang melanggar privasi kita. Katakan kepada mereka bahwa memang ada hal-hal yang nggak ingin kita bagi dengan mereka. Yakinkan mereka bahwa rahasia itu bukanlah suatu kejahatan atau hal-hal yang berbahaya, jadi mereka bisa tenang.
- Supaya ortu nggak penasaran, sedikit-sedikit kita ceritakan tentang rahasia kita. Meskipun cuma garis besarnya saja, setidaknya itu akan mengobati rasa ingin tahu mereka..
- Jika dua cara di atas nggak berhasil juga, terpaksa deh kita pakai cara terakhir ini. Buat ruangan rahasia. Misalnya, kalau di kamar, taruh benda-benda berharga kita seperti foto atau kado valentine dari pacar di laci terkunci. Atau lock HP kita sehingga SMS atau BBM nggak terbaca ortu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar